Mayoritas Punker Hanyalah Poser
Jalanan
adalah sekolah, menurut saya itu memang pernyataan yang benar karena
memang jalanan memberi banyak pelajaran baik yang positif maupun yang
negatif dan itu semua tergantung diri kita sendiri mau ambil yang mana.
Seperti salah satu lagu milik Marjinal "Jalanan Adalah Sekolah" menurut
saya judul dan lirik dari lagu tersebut sangat mengajarkan saya untuk
idealis dan gak harus menunggu jadi orang kaya dulu baru idealis, tapi bagaimana kita dapat melangsungkan hidup dengan berpegang pada idealisme yang kita yakini.
MARJINAL yang saya yakini sebagai real punk nya Indonesia, bukan
seperti yang terlihat di lampu merah atau terminal yang suka malakin dan
naik angkot gak bayar, yang kalian liat itu adalah posser yang
berattitude punk, mungkin mereka sudah merasa menjadi seorang punk
dengan atribut seperti "Boots, jaket kulit, spike, celana street dengan
tempelan emblem , dan berambut mohawk" dan karena penampilan mereka yang
ala punk yang menimbulkan stigma negatif terhadap komunitas punk.
Punk dengan slogan DIY (Do It Yourself) mengajarkan saya untuk hidup
mandiri, kreatif sehingga kita tidak menjadi budak kapitalis. Punk juga
membawa ideologi Anarchy atau anarkisme yang di negara kita disalah
artikan sebagai tindakan kekerasan Padahal menurut para pencetusnya,
yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin,
anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya
masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk
kediktatoran legal yang harus diakhiri, tapi tetap ada batasan atau
norma2 yang mengatur kehidupan sosial sehingga tidak terjadi kekacauan.
Tujuan dari tulisan ini adalah ingin mengubah stigma negatif terhadap
komunitas punk sehingga kita dapat hidup berdampingan dengan mereka dan
tidak merendahkan mereka.