Urusan perawatan pada truck bermesin diesel teknologi
tinggi beda dengan mesin diesel konvensional. Banyak hal yang harus
diperhatikan, agar biaya operasional tidak membengkak pada ujungnya usaha
jadi bangkrut.
Guna menekan biaya operasional dan usaha tetap untung
besar, berikut beberapa langkah yang harus benar-benar diperhatikan:
- Panaskan mesin 5 menit sebelum truck dijalankan. Ini
berfungsi memberikan pelumasan maksimal ke seluruh bagian mesin.
Utamanya Turbocharger, ingat turbo putaran tinggi butuh pelumas yang
memadahi.
- Gunakan Oli mesin yang direkomendasikan ATPM. Mesin yang
sudah dilengkapi turbocharger berbeda dengan mesin diesel konvensional.
- Hindari mematikan mesin secara instan, tunggu waktu 10
– 15 menit setelah berhenti. Kecuali mesin sudah terpasang include Turbo Timer. Truck include Turbo
Timer akan menyesuaikan dengan sendirinya, meskipun kunci kontak mati,
namun mesin masih tetap hidup sampai temperatur mesin mencapai normal.
- Ganti filter solar secara rutin. Dengan mengganti
filter solar secara rutin, maka ini dapat meminimalkan kotoran yang masuk
ke dalam mesin diesel anda.
- Bersihkan filter udara dan ganti jika perlu atau
sesuai aturan ATPM, jika filter udara tersumbat oleh kotoran, aliran udara
yang masuk akan terhambat. Gejala yang ditimbulkan adalah tenaga mesin
tidak responsif dan asap knalpot hitam.ini juga biangnya solar jadi boros.
- Wajib gunakan solar berkualitas atau solar bersulfur
rendah. Terlebih mesin Common Rail System
wajib hukumnya pakai solar sulfur rendah. Akibat dari penggunaan
solar kadar sulfurnya tinggi (5000 ppm), disamping boros ( karena hasil
pembakaran tidak sempurna atau kadar emisi tinggi) ini dapat menyebabkan
penyumbatan pada saluran common rail tersebut. Jika ini terjadi, mesin
diesel dapat mati seketika,biasanya diawali dengan mesin tersendat. Untuk
beberapa truck yang sudah dilengkapi dengan sensor solar, mesin akan mati
dan tidak bisa dihidupkan jika kondisi solar dalam primary filter tidak
bagus ataupun kotor.
- Mesin truck berteknologi tinggi adalah dirancang untuk
mengedepankan effective dan effesien khususnya dalam hal perawatan dan
pemakaian solar. Sudah barang tentu solar yang dipergunakan harus solar
sulfur rendah. Contoh : Solardex 350ppm, Solarsheel 550ppm dan sejenisnya.
Bukan isi solar dengan kandungan sulfur yang selama ini ada dipasaran –
berkisar 5000ppm. Kalau pakai solar kualitas rendah yang terjadi adalah
sebaliknya.